Senin, 18 Agustus 2008

LDII Sukoharjo Ikuti Donor Darah

JOMBOR (Joglosemar): Sebanyak 50 orang mengikuti kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Kodim 0726 Sukoharjo, Senin (3/12), di pos kesehatan setempat. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2007.

Kepala Kantor Humas Infokom Sukoharjo, BM Pramono menjelaskan kepada wartawan, Selasa (4/12). Ia mengatakan kegiatan donor darah diikuti oleh anggota TNI, para tokoh agama dari Ponpes Al Mu’min Ngruki, LDII, MTA, umat Katholik maupun Kristen serta diikuti juga oleh anggota FKPPI. Sementara di Aula Kodim juga diadakan acara pembinaan mental yang diprakarsai oleh Kodam IV Diponegoro yang diikuti oleh 200 orang dari anggota TNI dan Persit kartika Candra Kirana.

Selain itu, masih dalam rangka peringatan Hari Juang Kartika juga di laksanakan rangkaian kegiatan lainnya, antara lain mengadakan anjangsana ke Warakawuri, lomba olah raga, karya bakti memperbaiki rumah penduduk dan sekolah serta mengadakan lomba Mocopatan untuk anak-anak SD. (yos) http://harianjoglosemar.com

Dinas Kesehatan Kota Siaga 24 Jam

LOJIGANDRUNG (Joglosemar): Melalui rapat koordinasi banjir di Lojigandrung, Rabu malam (26/12), Pemkot Solo telah melahirkan empat keputusan untuk menangani banjir berikut akibat-akibatnya terhadap masyarakat.
Empat keputusan tersebut adalah, pertama, kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) siaga selama 24 jam. DKK telah menyiapkan dropping obat, siaga 2 unit ambulance 24 jam dan siaga gerak cepat bantuan, dengan nomor kontak: 0271632202. Kedua, rujukan ringan dan observasi ke RSUD dan puskesmas perantara. Ketiga, rujukan berat ke RS Dr Moewardi dan keempat pembentukan posko-posko kesehatan di lokasi bencana.
Sejak banjir melanda Solo Rabu (26/12), Lojigandrung pun telah dijadikan sebagai posko induk, disamping beberapa posko lainnya, untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Beberapa posko yang lain di kelurahan atau di RW maupun beberapa tempat lain.
Hingga Rabu malam, dari Posko Lojigadrung telah dikirimkan bantuan sebanyak 3 kloter pengiriman. Bantuan yang disalurkan dari Lojigandrung terdiri dari berbagai sumber seperti dari Posko Jaban, dari LDII dan lain-lain.
Di luar itu, banyak juga organisasi masyarakat lain yang bersimpati menyerahkan bantuan dalam bentuk apapun. Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) misalnya, sejak banjir melanda, langsung menjadikan kantor tersebut sebagai posko sementara.
Untuk membantu para korban, PMI bekerja sama dengan PMI dengan menyiapkan dapur umum. Rabu kemarin (26/12), dapur umum sudah dibuka di posko utama di kantor PMS. Ada tiga posko aju yang dibentuk di daerah Sangkrah, Joyontakan (Serengan) dan Jebres.
Dari pantauan di lapangan, warga yang dievakuasi membutuhkan barang-barang sembako, obat-obatan, selimut, pakaian pantas pakai dan air mineral. Bantuan medis yang diberikan terhitung hingga Rabu berupa tiga unit bantuan mobil ambulans dari SERU (Solo Emergency Response Unit), dari RS Panti Waluyo dan RS Kasih Ibu masing-masing satu unit ambulans lengkap dengan tim medis. Selain itu, di tiap daerah telah disiapkan posko bantuan.

Air Naik
Berdasarkan pantauan hingga Rabu (26/12) pukul 10.00 WIB, posisi air naik terus. Hal ini disebabkan oleh dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur selama 1 jam, dimulai dari pukul 09.00 WIB, namun setelah pukul 10.00 WIB pintu air kembali ditutup dan jika debit air naik, besar kemungkinan berasal dari aliran Bengawan Solo yang meluap.
Berdasarkan laporan dari tim relawan yang tergabung di posko PMS, hingga pukul 10.30 WIB, Rabu kemarin (26/12), air dari Kampung Sewu masuk melewati desa Beton.
Sementara itu, Letkol Inf Sadputro Adi Nugroho saat ditemui Joglosemar di kantor PMS menyatakan, pertama kali yang dilakukan oleh tim penyelamat yaitu membagikan nasi bungkus di titik-titik lokasi, terutama masyarakat yang berada di dekat tanggul. Ia memerintahkan semua warga yang berjualan nasi dan makanan, dikoordinir untuk langsung dibagikan pada korban banjir. (aje)

MUI Serukan Umat untuk Waspada

SRAGEN (Joglosemar) : Majelis Ulama Islam (MUI) Sragen mengindikasikan adanya jaringan Al Qiyadah Al Islamiyah di wilayah Kabupaten Sragen, meski jumlah pengikutnya tak terlalu banyak. Terhadap masalah tersebut, MUI belum mengeluarkan sikap, namun meminta umat Islam bersikap waspada terhadap ajaran yang tendensius.

Ketua MUI Sragen, KH Syamsuri, saat menghadiri pengajian yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Masjid Al Huda Sragen, Sabtu (27/10). Menyerukan, umat Islam agar mengikuti ajaran yang benar, yang sesuai dengan ajaran Al Quran dan hadis.

Di depan 600 jemaah yang hadir, Samsuri mengingatkan masyarakat agar waspada dengan dakwah-dakwah yang bersifat tendensius. “Jangan mudah tergiur dan terbujuk provokasi dengan sistem dakwah yang tendensius. Jika tidak yakin, warga bisa menanyakan kepada tokoh agama di wilayah sekitar tempat tinggalnya,’’ tambah Syamsuri.

Sampai saat ini belum ada tindakan khusus yang dilakukan MUI lantaran ajaran tersebut sifatnya masih ajaran dan belum berbentuk organisasi. ‘’Karena itu MUI belum bisa bertindak lebih jauh. Tapi kita menyerukan ke umat untuk lebih berhati-hati,’’ paparnya.

Ia juga menambahkan, jika masyarakat menemukan adanya anggota ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah untuk tidak melakukan kekerasan. Sebaiknya dilaporkan ke MUI atau Departemen Agama.

Sementara itu, Ketua LDII Sragen, H Sugiyanto, menyatakan secara prinsip tidak menyetujui ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah. ‘’Semua anggota LDII dilarang mengikuti ajaran tersebut, bahkan kalau mengetahui harus menyalahkan,’’ katanya. (ono)
(Sumber:http://harianjoglosemar.com/)