Senin, 18 Agustus 2008

MUI Serukan Umat untuk Waspada

SRAGEN (Joglosemar) : Majelis Ulama Islam (MUI) Sragen mengindikasikan adanya jaringan Al Qiyadah Al Islamiyah di wilayah Kabupaten Sragen, meski jumlah pengikutnya tak terlalu banyak. Terhadap masalah tersebut, MUI belum mengeluarkan sikap, namun meminta umat Islam bersikap waspada terhadap ajaran yang tendensius.

Ketua MUI Sragen, KH Syamsuri, saat menghadiri pengajian yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Masjid Al Huda Sragen, Sabtu (27/10). Menyerukan, umat Islam agar mengikuti ajaran yang benar, yang sesuai dengan ajaran Al Quran dan hadis.

Di depan 600 jemaah yang hadir, Samsuri mengingatkan masyarakat agar waspada dengan dakwah-dakwah yang bersifat tendensius. “Jangan mudah tergiur dan terbujuk provokasi dengan sistem dakwah yang tendensius. Jika tidak yakin, warga bisa menanyakan kepada tokoh agama di wilayah sekitar tempat tinggalnya,’’ tambah Syamsuri.

Sampai saat ini belum ada tindakan khusus yang dilakukan MUI lantaran ajaran tersebut sifatnya masih ajaran dan belum berbentuk organisasi. ‘’Karena itu MUI belum bisa bertindak lebih jauh. Tapi kita menyerukan ke umat untuk lebih berhati-hati,’’ paparnya.

Ia juga menambahkan, jika masyarakat menemukan adanya anggota ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah untuk tidak melakukan kekerasan. Sebaiknya dilaporkan ke MUI atau Departemen Agama.

Sementara itu, Ketua LDII Sragen, H Sugiyanto, menyatakan secara prinsip tidak menyetujui ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah. ‘’Semua anggota LDII dilarang mengikuti ajaran tersebut, bahkan kalau mengetahui harus menyalahkan,’’ katanya. (ono)
(Sumber:http://harianjoglosemar.com/)

2 komentar:

Gindra mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Gindra mengatakan...

Ingat Sragen, inget pertama kali mengkaji di LDII.
Saya sangat bersyukur kepada Allah bahwa saya dipertemukan dengan gama Allah yang asli dan murni sesuai dengan Quran Hadits.
Di desa Jetak waktu itu saya belum lama mengkaji, belum begitu faham saya harus pindah ke Jakarta karena desakan orang tua.
Dengan bekal sedikit ilmu dan iman saya menuju kota Jakarta yang penuh dengan pengaruh2 yang luar biasa besarnya.
Tapi alhamdulillah dengan seizin Allah keimanan yang sedikit ini tidak pudar diterpa dengan pengaruh2 Kota Jakarta yang begitu dahsyat.
Selain bersyakur kepada Allah saya juga bersyukur kepada teman ngaji saya mas Ranto dan Kyai yang saya hormati Bapak Abdul Hamid yang selalu saya ingat semua nasehat2nya, Alhamdulillah Jaza Khumullahu Khoiro,