Kamis, 18 September 2008

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional : Ratusan Warga Demo Tolak BBM

GLADAG (Joglosemar): Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (Armet) melakukan aksi unjuk rasa di bundaran Gladag, Selasa (20/5).
Dalam dilakukan dengan mengumpulkan tanda tangan, menolak berbagai kebijakan pemerintah pusat. Aksi yang juga didukung oleh DPC PDIP Solo tersebut sempat membuat beberapa ruas jalan macet.
Bahkan, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo terlihat memberikan orasi. Secara umum, mereka menuntut beberapa hal, antara lain menolak kenaikan harga BBM dan BLT, menolak konversi minyak tanah, dan menuntut turunnya harga kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo yang saat itu mengenakan topi caping berdiri memberikan orasinya di hadapan pegunjuk rasa. Sebagai pejabat yang senantiasa mengemban amanah rakyat, dia menyatakan mendukung sepenuhnya keinginan rakyat.
“Saya berada di sini karena rakyat. Maka dengan ini saya mendukung sepenuhnya aksi rakyat untuk menolak kebijakan pemerintah yang sangat merugikan rakyat,” ucapnya berapi-api.
Sebelumnya, di hari yang sama, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UNS juga menggelar aksi yang serupa di Gladag. Dalam aksi itu, mereka membakar kardus bertuliskan BBM.
Mereka menilai, pemerintahan SBY gagal menyejahterakan rakyat. Karena itu mereka menyerukan dan mengimbau rakyat untuk memilih pemimpin nasional yang pro rakyat dan menyerukan semangat kebangkitan nasional yang lebih progresif dengan kontribusi konkret untuk seluruh warga.
Sehari sebelumnya, Senin (19/5), sebanyak 44 orang Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Ranting PDI Perjuangan di Kecamatan Jebres mendatangi rumah Walikota Solo di Loji Gandrung. Kedatangan mereka untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM dan rencana konversi minyak tanah.
Di hadapan Walikota, Joko Widodo, Koordinator Lapangan PAC PDI Perjuangan Kecamatan Jebres, AR Atok Handyatmo menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menegakkan kedaulatan dan melindungi ketahanan energi dan ekonomi Indonesia.
Dengan tema kebangkitan dilangsungkan juga di Hotel Sahid Jaya dialog interaktif satu abad kebangkitan nasional ”Membangun Kekuatan Kebangsaan di Atas Keberagaman.” Hadri sebagai pembicara Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Sadputro Adi Nugroho, Ketua PMS Sumartono Hadinoto dan Wakil Ketua LDII Surakarta Samsul Bahri (aje/ken/gad) (http://harianjoglosemar.com)

Tidak ada komentar: