Selasa, 30 September 2008

Wapres:Pesantren Harus Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Jakarta ( Berita ) : Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak para pengelola pondok pesantren untuk memberikan pendidikan wawasan kebangsaan agar dapat menjadi tumpuan Indonesia di masa mendatang.

Pernyataan Wapres Kalla tersebut disampaikan saat meresmikan Pondok Pesantren Budi Oetomo di Solo Jawa Tengah, Sabtu sebagaimana diungkapkan oleh Humas LDII, Joko Hariyanto, di Jakarta, Minggu (3/06).

Pondok Pesantren Budi Oetomo tersebut merupakan milik Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Kehadiran Wapres kebasis LDII di Solo tersebut merupakan yang pertama kalinya.

“Kita ketahui cinta tanah air merupakan sebagian dari iman. Tentu menggabungkan ide pesantren dengan kebangsaan adalah suatu pikiran untuk mendekatkan anak-anak kita bahwa disamping mencintai agama, mencintai kyai juga mencintai tanah air,” kata Wapres.

Wapres menilai jika ada alumni pesantren yang ditangkap karena masalah berat, maka hal itu bukan merupakan kesalahan pendidikan yang ada di pesantren, melainkan adanya pembelokan tujuan.

“Karena itu kita tidak pernah mendengar adanya tawuran antar santri pesantren dan sebagainya. Bahwa ada alumni pesantren yang ditangkap karena perkara berat itu bukan hasil pendidikan pesantren. Tentu itu hasil pendidikan yang berbelok dari tujuan pendidikan pesantren,” tegas Wapres dengan bersemangat.

Pemerintah, tambah Wapres tidak akan membedakan sekolah negeri dengan swasta seperti madrasah. Oleh karena itu, tambahnya, Ponpes Budi Oetomo LDII ini diharapkan memberikan bekal keterampilan pada santrinya agar bisa mandiri ketika terjun di masyarakat.

Wapres menyampaikan kegembiraannya ponpes Budi Oetomo LDII telah mampu menggabungkan nilai budaya dengan nilai-nilai agama. Hal itu, tambah Wapres terlihat dari berbagai laporan masyarakat yang menyebutkan alumni ponpes ini mempunyai akhlakul kharimah ketika sudah terjun di masyarakat.

Dalam kesempatan itu Wapres memberikan sumbangan untuk penyelesaiaan pembangunan mesjid serta pengembangan ponpes Budi Oetomo LDII.

Sementara pimpinan ponpes Budi Oetomo LDII KH M Thoyyibun mengungkapkan ponpesnya telah mengehasilkan hampir 1.000 orang mubaligh dan telah bertugas di berbagai pelosok nusantara. Bahkan beberapa diantaranya berada di mancanegara.

“Pondok sebagai soko guru pendidikan moral bangsa harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” kata KH Thoyyibun.

Kehadiran Wapres Kalla di ponpes Budi Oetomo LDII Solo tersebut disambut ribuan warga. Wapres juga menyempatkan diri melakukan sholat Mahgrib berjamaah bersama ribuan santri dan warga LDII.

Menurut Ketua DPD LDII Surakarta, H Samsul Bahri, kehadiran Wapres di basis LDII Solo ini merupakan momen bersejarah bagi perkembangan LDII.

“Ini salah satu moment penting dalam sejarah perjalanan ormas LDII, karena Wapres Kalla berkenan menyambangi warga LDII, memberikan arahan dan meresmikan sarana ibadah milik kami,” kata Samsul Bahri dengan tersenyum gembira. (ant)

Tidak ada komentar: